WILL FEEL YOUR LIFE EASIER.
Aktivitas Ujung Jari Di Zaman Modern |
Apakah
itu aktivitas ujung jari? Aktivitas ujung jari ialah sesuatu pekerjaan yang
melalui atau menggunakan ujung jari dalam kegiatan yang sedang dikerjakan.
Misalnya dalam penggunaan gadget seperti handphone, laptop, komputer maupun
dalam penggunaan elektronik lainnya.
Di
zaman modern merupakan masa dimana kehidupan manusia yang mengalami
perubahan mengenai cara pandang terhadap
berbagai macam persoalan yang menyangkut suatu individu ataupun kelompok
masyarakat dengan melakukan suatu tindakan yang praktis untuk mengatasinya.
Dengan konsep kepraktisan tersebut manusia diharapkan bisa berkurang beban
pekerjaan yang ditanggungnya.
Pada
zaman modern sekarang ini, dunia tengah dilanda perkembangan dan kemajuan pesat
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bidang ini paling banyak menarik
perhatian, karena yang ditunjukan sangat nyata pengaruhnya pada kehidupan
manusia yang terus berkembang sejalan dengan tantangan jaman. Perkembangan ilmu
pengetahuan diakui telah banyak memberikan jasa yang sangat besar kepada manusia dalam bentuk sumbangan-sumbangan berupa kemajuan teknologi.
Perkembangan
ilmu dan teknologi yang semakin pesat ternyata membawa perubahan dalam segala
lapisan kehidupan. Kreativitas manusia semakin berkembang sehingga mendorong
diperolehnya temuan-temuan baru dalam teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai
sarana peningkatan kesejahteraan manusia. Salah satu produk manusia
tersebut adalah internet. Teknologi internet saat ini semakin berkembang
pesat. Di zaman modern sekarang , banyak manfaat dan banyak pula keburukan
aktivitas ujung jari di zaman modern.
Aktivitas ujung jari yang hanya
dengan mengandalkan gadget sajapun dapat melakukan apa saja. Adanya hal itu kita dapat dengan mudah mendapatkan
yang kita inginkan contohnya dengan belanja online (e-commerce). E-commerce? Apa sih e-commerce?
I. Pengertian E-commerce
Apakah itu E-commerce? |
Kamu
tentu sudah pernah dengar dong bahkan sering dengar kata e-commerce? E-commerce
adalah perdagangan elektronik, bukan hanya aktivitas jual-beli lewat online,
juga tentang pemasaran barang dan jasa, transfer dana dan pertukaran data
dengan menggunakan sistem elektronik seperti internet.
Belanja
online saat ini telah menjadi tren baru yang banyak diminati oleh semua
kalangan, karena seseorang tidak lagi harus keluar rumah untuk belanja, tetapi
seseorang dapat berbelanja apapun dan dimanapun yang mereka mau. Dengan puluhan bahkan ratusan penjual
sekaligus dari berbagai lokasi dapat ditemukan di belanja online oleh konsumen, di mana akses yang digunakan penjual dan pembeli dihubungkan oleh suatu jaringan,
umumnya jaringan yang digunakan adalah Internet. Belanja online atau e-shopping
adalah suatu bentuk perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk
langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet menggunakan
browser web.
II.
Jenis-Jenis dan Contoh E-commerce
Berikut
ini ada beberapa jenis jenis e commerce dan contohnya. Apa sajakah
itu?
1.
Model B2C
(Business to Consumer)
Online Store Model B2C |
B2C
atau merupakan kepanjangan dari Business to Consumer adalah bentuk jual-beli
produk atau jasa yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang
dilakukan secara elektronis. Jenis bisnis ini sebenarnya adalah online shop
atau toko online yang memiliki alamat website sendiri, lalu menjual produknya
sendiri secara langsung kepada konsumen. Model bisnis ini memiliki fokus utama
yakni untuk mendapat profit dari penjualan produknya. Misalnya, Lazada,
Bhineka, BerryBenka, Bilna dan Tiket .
2.
Berbasis Media
Sosial
Online Store Di Berbagai Media Sosial |
Berbeda
dengan jenis bisnis B2C yang memiliki alamat website sendiri, model bisnis ini
memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter dan instagram untuk
memasarkan produk. Misalnya, toko online yang tersebar di facebook, twitter dan
instagram.
3. Model C2C (Customer
to Customer)
Tokopedia VS Bukalapak |
Model
bisnis C2C ini disebut dengan marketplace, marketplace sebagai fasilitator
untuk penjual dan pembeli melakukan transaksi (rekening bersama). Selain itu
biasanya marketplace juga menyediakan layanan khusus untuk penjual
mempromosikan barang atau produknya. Misalnya, Bukalapak dan Tokopedia.
4.
Iklan Baris
Kaskus dan olx |
Bentuk
bisnis ini hampir sama dengan marketplace, bedanya adalah iklan baris tidak
menyediakan fasilitas rekber. Iklan baris hanya menjadi tempat untuk penjual
mengiklankan produknya, kemudian penjual dan pembeli lebih sering melakukan
transaksi COD (Cash on Delivery). Misalnya, OLX dan Kaskus
5. E-commerce Shopping
Mall
Blibli.com |
Model
shopping mall ini hampir sama dengan marketplace dan iklan baris, bedanya ialah
shopping mall hanya menjadi memfasilitasi penjual yang memiliki brand ternama,
karena tahap verifikasi yang harus dilewati oleh penjual memang sangat selektif.
Misalnya Blibli.
mataharimall.com |
Jenis
bisnis memungkinkan pelanggan untuk memesan barang secara online melalui
website yang dimiliki oleh perusahaan yang menjalan sistem ini lalu melakukan
pembayaran serta pengembilan barang secara offline.
Gimana ya cara
kerjanya? Pelanggan tinggal memilih produk secara online, lalu melakukan
pembayaran dengan beberapa opsi yakni transfer uang atau membayar langsung di
outlet terdekat, jika sudah melalui tahap konfirmasi, barang yang dipesan siap
diambil di outlet terdekat. Misanya Matahari Mall
III.
Proses dalam melakukan E-commerce
Transaksi E-commerce |
Adapun proses
yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk
produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya
tagihan.
3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara
aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung
(online) dan penanganan transaksi.
5. Dari toko di pick-up, expedisi, dan terakhir penerimaan.
E-Commerce
diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam
bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan
informasi secara elektronik. Perdagangan Elektronik (E-Commerce = electronic
commerce) adalah bagian dari e-lifestyle yang memungkinkan transaksi jual beli
dilakukan secara online dari sudut tempat mana pun. Menurut Kalakota dan
Winston (Suyanto, 2003:11), definisi E-Commerce dapat ditinjau dari beberapa perspektif,
yaitu:
• Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah
pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan
komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
• Dari perspektif proses bisnis, e-commerce
adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis
dan aliran kerja.
• Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan
suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk
memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan
meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
• Dari perspektif online, e-commerce menyediakan
kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet
dan sarana online lainnya.
IV. Dampak
dari melakukan E-commerce
Dampak positifnya,
yaitu :
Dampak negatifnya, yaitu :
1. Memudahkan seseorang
untuk melakukan transaksi, dengan adanya e-commerce seseorang yang ingin
berbelanja kini tak perlu mengunjungi jauh toko yang menjual barang yang
diinginkan, denga hanya bermodal gadget sehingga menghemat langsung jam dan watku untuk
melihat dan dalam pembayaran dengan hanya melakukan transaksi melalu via
internet atau atm yang ada.
2. Revenue Stream (aliran
pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di
sistem transaksi tradisional. Dalam bahasa yang sederhana, Revenue Stream adalah sumber
pendapatan yang bisa dihasilkan oleh pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya.
3. Dapat meningkatkan
market exposure (pangsa pasar), Pangsa Pasar adalah strategi pemasaran yang
melibatkan membagi target market yang luas ke dalam himpunan bagian dari
konsumen, bisnis, atau negara-negara yang memiliki, atau yang dianggap
memiliki, kebutuhan umum, kepentingan, dan prioritas, dan kebutuhan yang
diinginkan konsumen.
4. Menurunkan biaya
operasional (operating cost), Operation cost atau biaya operasi adalah
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan atau menjalankan sebuah
sistem.
5. Melebarkan jangkauan
(global reach), ialah memperluas produksi ke berbagai belahan dunia.
6. Meningkatkan customer
loyality, yaitu kesetian atau selalu membeli di tempat yang sama loyalitas
pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran
modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan
mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang
terjalindalam kurun waktu tertentu.
7. Meningkatkan supplier management
adalah Manajemen pasokan adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan
pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta
pengiriman ke pelanggan. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah pemasok yang
memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan.
8. Memperpendek waktu produksi, jelas dengan
e-commerce sangatlah memperpendek waktu karena seseorang masih dapat mempunyai waktu
tersisa, dan jika ada masalah masih tersisa waktu untuk menyelesaikannya.
9. Meningkatkan value chain
(mata rantai pendapatan), Analisis value chain membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi posisi perusahaan dan menganalisis aktivitas-aktivitas yang
ada dalam rantai nilai serta mengurangkan atau mengeliminasi aktivitas yang
tidak menciptakan nilai tambah dalam produk atau jasa.
Dampak negatifnya, yaitu :
1.
Membuat seseorang malas untuk melakukan transaksi secara langsung, dengan
adanya e - commerce dengan cara kerja yang mudah hanya dengan ujumg jari dan
gadget seperti smartphone dan laptop yang terhubung dengan internet maka
seseorang hanya tinggal memilih dan membayar ditempat.
2.
Kehilangan
segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer
uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
3.
Pencurian
informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
4.
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan
pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik
tiba-tiba padam.
5.
Penggunaan
akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang
berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
6.
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini
karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh
pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
7.
Membutuhkan waktu
yang lama dalam penerimaan barang yang dikirim, walaupun E - Commerce dapat
mempermudah waktu pembelian tetapi tidak dalam waktu penerimaan langsung
berbeda ketika belanja langsung yang sudah bertransaksi langsung menerima
barang tetapi ketika kita berbelanja online kita harus membutuhkan sedikit
waktu untuk menerima barang yang sudah kita pesan.
8.
Kerugian
yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Dengan
adanya E-Commerce para perusahan, pedagang, dan lainnya, bisa lebih efisien
dan effektif lagi dalam berbisnisnya. Aktivitas ujung jari di zaman modern saat
ini sangatlah banyak. Tidaklah heran di zaman kini orang sangat bergantung pada
gadget mereka. E-commerce sesuatu hal yang berguna bagi zaman sekarang dengan adanya e-commerce manusia lebih mudah dan instan mendapatkan barang yang dininginkannya tanpa harus meluangkan waktu yang banyak namun, tidak salahnya jika kita tidak sering melakukan e-commerce demi kebaikan diri sendiri untuk tidak anti social dalam berkehidupan.